KB, TK Islam PB Soedirman Meneladani Nabi Muhammad Bersama Kak Dhita dan Lili

KB, TK Islam PB Soedirman Meneladani Nabi Muhammad Bersama Kak Dhita dan Lili

Bulan Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad saw. Karena nya pada bulan tersebut identik dengan berbagai perayaan untuk mengenang  kepribadian luhur dan perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Tepat nya pada tanggal 12 Rabiul Awal, tersebut pada Tahun Gajah, manusia mulia tersebut lahir ke muka bumi ini.

Umat Islam di beberapa tempat di muka bumi ini mengadakan kegiatan untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad saw. Tidak lain, tujuan nya adalah untuk mengenang jasa – jasa beliau, perjuangan beliau, dan yang tidak kalah penting adalah untuk mengingat kembali karakter  positif yang beliau miliki yang patut di jadikan teladan oleh umat nya.

Meneladani Nabi Muhammad saw merupakan keharusan bagi orang yang beriman kepada Alloh swt sebagai zat yang memberi beliau tugas kerasulan. Mengikuti perilaku beliau, mentaati ajaran beliau, berarti mentaati Alloh swt dan sebagai wujud ketakwaan.

Pada anak usia dini, mengenalkan karakter Nabi Muhammad saw kepada mereka sangatlah tepat. Karena usia dini adalah usia fitrah (polos) yang sangat mudah untuk diberikan segala hal yang dapat tumbuh dan berkembang membentuk kepribadian nya.

Karena nya pada kurikulum pendidikan anak usia dini, ada aspek perkembangan sikap spiritual dan sosial yang harus mendapatkan stimulasi pendidikan agar sang anak mengenal ajaran agama nya dan dapat berinteraksi dengan lingkungan nya menggunakan nilai – nilai luhur yang telah diperoleh nya.

Pada hari ini, jum’at (23/11/2018), KB, TK Islam PB Soedirman dalam rangka mengenang dan memperkenalkan kelahiran Nabi Muhammad saw kepada peserta didik nya mengadakan kegiatan penyampaian kisah Nabi Muhammad saw dengan mengundang seorang pendongeng, yaitu Kak Dhita.

Kak Dhita dengan menggunakan boneka yang bernama “Lili” menyampaikan kisah Nabi Muhammad saw yang selalu menyuapi seorang lanjut usia beragama yahudi yang berprofesi sebagai pengemis.

Dikisahkan, seorang pengemis yahudi buta yang berada disudut pasar Madinah selalu mengatakan kepada setiap orang yang mendekatinya “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”

Rasululloh saw selalu mendatanginya setiap pagi, bukan untuk membalas segala hal yang dilakukannya, melainkan untuk membawakannya makanan. Rasululloh saw juga selalu menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu tanpa berkata sepatah kata pun. Kebiasaan Rasululloh saw ini berlangsung hingga menjelang beliau wafat. Hingga tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu setelah Rasululloh saw wafat.

Suatu hari rumah Aisyah dikunjungi oleh ayahnya Abu Bakar ra yang kemudian bertanya, “Anakku, adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?” Aisyah pun menjawabnya, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah. Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja.” Abu Bakar  ra kemudian bertanya kembali “Apakah Itu?”, Aisyah pun menjelaskan bahwa, Setiap pagi Rasululloh saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis yahudi buta yang berada di sana.”

Maka Abu Bakar r.a pada keesokan harinya pergi ke pasar untuk mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan. Ketika Abu Bakar ra menyuapinya, pengemis itu seperti biasa mengatakan tentang Rasululloh saw yang tidak baik, menghina dan memfitnahnya. Abu bakar ra berusaha sabar dan tetap melanjutkan menyuapi pengemis tersebut.

Namun, tiba – tiba si pengemis marah dan berteriak, “Siapakah kamu?” Abu Bakar pun menjawab, “Aku orang yang biasa,” pengemis buta itu kembali berteriak mengatakan “Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu sebelum menyuapiku, terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan padaku”

Seketika, air mata Abu Bakar tidak dapat terbendung dan kemudian menangis seraya mengatakan “aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasululloh saw.” Pengemis itu pun ikut menangis setelah mendengar cerita Abu Bakar r.a dan mengatakan “Benarkah demikian?. Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.” Dan dihadapan Abu Bakar r.a, pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat.

Itulah kisah Nabi Muhammad saw yang disampaikan oleh Kak Dhita bersama boneka nya,Lili. Kesabaran, kasih sayang, menghormati dan mengasihi yang tua tanpa membedakan keyakinan, merupakan nilai yang diperkenalkan kepada peserta didik KB, TK Islam PB Soedirman yang antusias menyimak kisah tersebut.

PENDAFTARAN PESERTA DIDIK TK ISLAM PB Soedirman 2019/2020

4.575 Comments