Mengembangkan ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK ) pada lembaga satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bukan lah perkara yang mudah, namun juga bukan perkara yang sulit. Dimana ada keinginan disitu terbentang jalan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tinggal, mau atau tidak untuk menempuh jalan yang telah dibentangkan oleh sang pencipta tersebut.
Teknologi Informasi dan Komunikasi pada masa kini sudah bukan lagi sesuatu yang langka, melainkan sudah menjadi kebutuhan setiap individu bahkan sudah menjadi gaya hidup. Setiap orang memiliki alat komunikasi yang senantiasa dibawa saat berpergian, mulai dari anak – anak hingga lansia memiliki alat komunikasi tersebut. Dengan alat komunikasi nya tersebut setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi baik yang dibutuhkan maupun yang hadir tanpa dikehendaki oleh nya.
Dunia sudah berada digenggaman tangan mereka. Setiap peristiwa yang terjadi diberbagai belahan dunia dapat dengan cepat diketahuinya. Lautan yang terbentang luas bukan lagi penghalang untuk memperoleh lautan informasi dari berbagai daratan di muka bumi ini. Ribuan kilometer perjalanan bukan lagi kendala waktu bagi setiap orang untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda wilayah dalam waktu sangat cepat.
Teknologi Informasi dan Komunikasi begitu sangat memudahkan setiap orang untuk memperoleh informasi. Bukan hanya itu, TIK juga memudahkan orang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhan hidup nya. Seperti, saat membutuhkan alat transportasi, mereka tinggal klik aplikasi online penyedia jasa transpotasi yang dikehendaki. Membutuhkan barang keperluan rumah tangga, mereka tinggal klik aplikasi toko online yang dikehendaki. Bahkan, ingin mendaftar sekolah, mereka tinggal browsing sekolah yang dikehendaki, dan mereka juga bisa mendaftar melalui online.
Teknologi Informasi dan Komunikasi bukan hanya membantu memudahkan individu untuk memenuhi kebutuhan hidup nya, melainkan juga dapat membantu lembaga atau organisasi untuk mensosialisasikan tentang lembaga dan kegiatan dilembaga nya kepada masyarakat luas. Seperti, di lembaga pendidikan anak usia dini, dapat menggunakan nya untuk menginformasikan kegiatan – kegiatan utamanya kepada orang tua peserta didik dan juga masyarakat luas melalui blog atau web site resmi nya.
Seperti yang dilakukan oleh KB,TK Islam PB Soedirman ini, yang senantiasa mensosialisasikan kegiatan nya di website resminya ini. Bukan hanya kegiatan, informasi penerimaan peserta didik baru pun dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat yang ingin mendaftarkan putra – putrinya, mereka tinggal browsing. Bahkan mereka dapat mendaftar secara online melalui website.
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lembaga pendidikan anak usia dini memang tidak seperti dilembaga pendidikan pada jenjang di atas nya, seperti Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah. Terutama untuk lembaga pendidikan anak usia dini yang memiliki keterbatasan sarana prasarana untuk menggunakan TIK dalam keseharian nya.
Saat ini, mayoritas lembaga pendidikan anak usia dini menggunakan TIK hanya sebatas media informasi untuk menyampaikan informasi kepada orang tua peserta didik melalui grup whatasap, atau mensosialisasikan kegiatan nya di sosial media seperti face book dan instagram, itupun dengan jangkauan masyarakat yang terbatas.
Selain sarana prasarana yang kurang mendukung, keadaan sumber daya manusia juga menjadi perkerjaan rumah setiap lembaga PAUD, yaitu tidak adanya pendidik yang memiliki kompetensi untuk menggunakanTIK sebagai sarana untuk mensosialisasikan kegiatan sekolah melalui sebuah tulisan di media online seperti blog atau web site. Padahal, tersedia blog tanpa biaya yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga. Hanya bermodalkan kuota internet mereka sudah dapat mempublikasikan lembaga pendidikan mereka.
Untuk itu perlunya organisasi terkait seperti Ikatan Guru Taman Kanak – Kanak Indonesia (IGTKI), Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (HIMPAUDI) dan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) untuk mengadakan kegiatan pelatihan TIK guna meningkatkan kompetensi para pendidik yang berada dibawah naungan nya agar dapat memanfaatkan keberadaan media TIK, terutama kemampuan untuk dapat menggunakan media Blog yang tidak berbayar. Sebagaimana yang sering di adakan oleh Komunitas Sejuta Guru Ngeblog.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa hanya sebagian kecil lembaga pendidikan anak usia dini yang memiliki dukungan pendanaan yang memadai guna pengadaan sarana prasaran penunjang TIK .Mayoritas lembaga PAUD mengalami keterbatasan dana, jangankan untuk sarana TIK, untuk sarana prasarana pembelajaran yang standar pun mereka masih perlu usaha keras untuk dapat mewujudkan nya. Karena itu, perlu adanya organisasi yang memberikan pelatihan untuk membantu mereka agar dapat memanfaatkan sarana TIK yang minim biaya seperti menggunakan blog tidak berbayar yang ada.
Blogspot.com, Blogger.com merupakan dua penyedia blog tanpa berbayar yang dapat digunakan oleh lembaga PAUD yang minim pendanaan nya.
Apakah cukup membekali pendidik dengan kompetensi membuat blog agar dapat membantu sosialisasi lembaga nya ?
Jawaban nya, tentu tidak. Karena banyak pendidik yang memiliki blog namun hanya aktif di awal saja, bersemangat saat membuat blog nya saja, selanjutnya mereka lupa dengan password nya, bahkan lupa dengan nama blog yang telah dibuat nya. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Wijayah Kusumah, pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang aktif menulis dan pemilik blog wijayalabs.com, pada tulisannya di website PGRI yang berjudul Peran Guru Blogger.
Keadaan tersebut disebabkan oleh rendah nya kompetensi menulis yang dimiliki pendidik yang membuat blog. Akhirnya, mereka mengalami kesulitan untuk menuangkan gagasan – gagasan yang ada pada lembaga nya menjadi informasi berbentuk tulisan di blog atau web site.
Karenanya memberikan pelatihan kompetensi membuat blog saja kepada pendidik tidak lah cukup. Pendidik juga perlu dibekali kompetensi menulis, baik menulis artikel ilmiah atau artikel popular ilmiah, atau pun menulis berita.
Menulis merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menekuni dunia blog. Sebagaimana yang kita ketahui, dunia blog atau website yang menjadi media informasi utamanya adalah tulisan. Setiap kegiatan di informasikan melalui tulisan. Setiap kepentingan lembaga di informasikan melalui tulisan. Karena nya dibutuhkan keahlian dalam menulis agar blog atau website nya aktif, update dengan berbagai informasi.
Maka untuk mengembangkan ekosistem di lembaga pendidikan anak usia dini ada dua hal penting yang harus dilakukan oleh organisasi terkait seperti IGTKI, IGRA dan HIMPAUDI atau oleh kepala lembaga itu sendiri seperti ketua yayasan atau kepala sekolah, yaitu yang pertama adakan pelatihan TIK untuk para pendidik agar dapat membuat blog hingga dapat menggunakan blog tidak berbayar yang tersedia untuk membantu publikasi lembaga nya . Kedua, adakan pelatihan menulis, minimal pelatihan menulis artikel dan berita, untuk para pendidik agar dapat menuliskan setiap kegiatan dan informasi penting yang ada di lembaga nya pada blog lembaga nya sehingga blog nya terus aktif.
Dengan dua hal tersebut harapan untuk menghadirkan guru blogger PGRI yang dapat mengembangkan ekosistem sekolah berbasis TIK pada pendidikan anak usia dini dapat terwujud terutama pada lembaga PAUD yang minim pendanaan nya.
Demikian ulasan singkat ini, semoga di setiap satuan pendidikan anak usia dini hadir guru blogger yang dapat membangun ekosistem TIK di lembaga nya.
Oleh : Firman Mudiana Fajar (Aa Fajar)
Guru TK B Islam PB Soedirman
4.184 Comments