Alhamdulillah, pada hari Selasa dan Rabu (14-15 Januari 2020) guru-guru Kelompok Bermain dan TK Islam PB Soedirman mengikuti pelatihan Metode Sentra. Selama dua hari para guru mendapatkan pemantapan tentang metode sentra dari Bunda Yossi Srianita sang trainer BCCT..
Metode Sentra atau BCCT (Beyond Centers and Circle Time) adalah metode pembelajaran pada anak usia dini yang berpusat pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran.
BCCT dapat dikatakan sebagai konsep belajar di mana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
KB dan TK Islam PB Soedirman telah menggunakan Metode Sentra selama tujuh tahun. Saat ini ada 6 Sentra yang digunakan dan dikembangkan yaitu Sentra Iman dan Taqwa (Imtaq), Sentra Balok, Sentra Persiapan, Sentra Bermain Peran, Sentra Seni, dan Sentra Bahan Alam.
Selama dua hari tersebut para guru mendapatkan penyegaran tentang konsep Metode Sentra/BCCT dari Bunda Yossi Srianita. Mereka mendapatkan penguatan tentang Pijakan (Scaffoding), yaitu dukungan yang berubah-rubah yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
Ada empat pijakan dalam Metode Sentra yaitu pijakan lingkungan, pijakan sebelum bermain, pijakan saat bermain, dan pijakan setelah bermain. Keempatnya wajib ada pada metode sentra, karenanya pada dua hari itu Bunda Yossi Srianita memberikan penguatan pada keempat pijakan tersebut, terutama pada pijakan lingkungan ysitu penataan lingkungan main yang disesuaikan dengan intensitas dan densitas.
Selama dua hari itu ada dua sentra yang difokuskan pembahasannya yaitu sentra bermain peran dan sentra persiapan. Selesai pembahasan ada simulasi yang dilakukan oleh guru dan kemudian di evaluasi oleh Bunda Yossi Srianita.
Dan pada akhir pertemuan sebagai gambaran dan referensi penguat pembelajaran Metode Sentra, Bunda Yossi Srianita melakukan simulasi pembelajaran di sentra persiapan. Berikut video saat beliau melakukan simulasi :
Pada awal tahun 2020 ini hampir setiap hari hujan turun membasahi bumi Jabodetabek, bahkan di beberapa daerah hingga mengalami banjir. Para ilmuwan menyebutkan awal tahun ini adalah banjir terparah dan diperkirakan curah hujan disertai angin akan terus membasahi wilayah Jabodetabek pada bulan Januari ini.
Namun, Alhamdulillah pada hari Sabtu 11 Januari 2020 cuaca pagi hari cukup cerah. Sinar matahari pagi yang beberapa hari tidak tampak, kini menunjukkan dirinya hingga meenghangatkan derah Jabodetabek terutama di wilayah Yayasan Masjid PB Soedirman Cijantung Jakarta Timur.
Keadaan tersebut seakan sebagai tanda restu dari yang Maha Kuasa atas kegiatan yang dilakukan oleh keluarga besar TPA, KB dan TK Islam PB Soedirman yaitu merayakan tasyakuran Milad nya yang ke 44 dengan mengadakan kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa, serta kegiatan Family Day.
Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) islam PB Soedirman yang juga membuka layanan Kelompok Bermain (KB) dan Tempat Penitipan Anak (TPA) berdiri di bawah Yayasan Masjid Panglima Besar Soedirman sejak 12 Januari 1976.
Sebagai lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yang telah mengabdi untuk bangsa dan negara hampir setengah abad tentu sudah banyak merasakan manis, asam, asin, dan getir dalam mendidik anak-anak usia dini sebagai penerus perjuangan bangsa dan negara.
Dalam ilmu psikologi dan dalam ajaran Islam usia kepala empat adalah puncak kedewasaan dan kematangan kepribadian seseorang. Telah banyak ilmu dan pengalaman yang diperolehnya dari usia anak-anak, remaja, hingga dewasa. Karena itu orang yang telah mencapai usia empat puluh hendaknya bersyukur kepada Allah SWT.
Keadaan tersebut sebagaimana yang Allah SWT sampaikan di dalam Alquran :
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai EMPAT PULUH TAHUN ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”(QS.Ahqaf ayat 15)
Untuk itu sebagai rasa syukur kepada Allah SWT keluarga besar TK Islam PB Soedirman pada hari Sabtu 11 Januari 2020 ini mengadakan tasyakuran, santunan, dan family day dengan mengusung tema “Meraih Keberkahan Dalam Kebersamaan”.
Kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars TK Soedirman, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran, surat Alkausar dan terjemahannya, yang dibacakan oleh perwakilan peserta didik kelompok B.
Setelah perwakilan peserta didik kelompok B unjuk kemampuan membaca alquran, acara dilanjutkan dengan pertunjukkan Marching Band dari Gita Bahana TK Soedirman. Mereka membawakan satu buah lagu. Dengan piawai tangan-tangan mungil mereka bergerak menuju alat drumband hingga menghasilkan raangkaian suara yang harmonis.
Tim Gita Bahana TK Soedirman Saat Unjuk Kebolehan
Pada kegiatan yang diselenggarakan di Aula Masjid PB Soedirman ini turut hadir Ketua Pendidikan Dasar dan Menengah (Disdakmen) Yasma PB Soedirman Bapak H. Drs. Nur Alam, MA. Pada kesempatan yang berbahagia ini beliau pun menyampaikan kata sambutannya.
Pada sambutannya beliau menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek dan daerah Indonesia lainnya. Serta beliau berpesan kepada keluarga besar TK Islam PB Soedirman agar memperbanyak Ishtighfar, ibadah, berdzikir, dan bertawakal kepada Allah SWT agar senantiasa mendapatkan keberkahan dan dijauhkan dari segala musibah. Dan pria lulusan Pondok Pesantren Moderen Gontor ini juga sangat mengapresiasi kepada panitia, dewan guru dan karyawan, serta komite atas kerjasamanya menyelenggarakan kegiatan tasyakuran milad ini.
Usai memberi sambutan Ketua Dikdasmen Yasma PB Sodirman bersama Kepala TPA, KB dan TK Islam PB Soedirman Ibu Fri Corinasandrawati,M.Pd, dan Ketua Komite Ibu Anik melakukan pemotongan tumpeng sambil diiringi lagu “Alhamdulillah wasyukurilah” yang dinyanyikan oleh guru dan karyawan TPA, KB, dan TK Islam PB Soedirman.
Setelah itu Ketua Dikdasmen, Kepala Sekolah, dan Ketua Komite menyerahkan santunan dan bingkisan kepada anak-anak yatim piatu yang berada di bawah binaan Majlis Masjid PB Soediman. Kegiatan santunan ini adalah kegiatan rutin pada setiap milad TPA, KB, dan TK Islam PB Soedirman.
Setelah menyerahkan santunan, Ketua Dikdasmen dengan disaksikan Ibu Kepala Sekolah membuka kegiatan Family Day dengan mengipas balon bersama dua peserta didik kelompok TK B sampai ke titik yang ditentukan panitia. Dengan sampainya balon yang dikipas maka bertanda kegiatan family day yang terdiri dari beraneka permainan siap dilaksanakan.
Bapak H. Drs Nur Alam, MA Sedang Mengipas Balon
Namun, sebelum peserta Family Day mengikuti permainan mereka diajak bersenam ria terlebih dahulu agar otot-otot yang kaku akibat lama duduk dapat lentur kembali sehingga siap berpacu di arena permainan.
Panitia Family Day pada tahun ini menyiapkan 6 permainan, yaitu memasukkan bola ke dalam keranjang, memindahkan simpai, menyusun menara gelas, mengipas balon, memindahkan bola sewarna, dan estafet bola pingpong.
Setiap peserta yang selesai mengikuti satu permainan mendapatkan stiker untuk dipasangkan pada name tag nya. Jika semua stiker sudah diperoleh, mereka dapat menukarnya dengan trophy. Jadi, pada permainan ini tidak ada menang-kalah, semua peserta yang semangat menyelesaikan permainan akan lebih awal mendapatkan trophy sebagai kenang-kenangan.
Para peserta Family Day mengikuti setiap permainan dengan sangat antusias. Bahkan mereka rela mengantri untuk dapat mengikuti salah satu permainan yang memang membutuhkan kesabaran dan konsentrasi yaitu menyusun menara gelas.
Setiap permainan memiliki tempat yang cukup luas, maka pada hari itu jadilah Aula Masjid PB Soedirman seperti arena bermain di pusat perbelanjaan. Bedanya, pada acara tersebut selain penuh keceriaan juga penuh keberkahan dalam kebersamaan.
Demikian itulah keberkahan dalam kebersaman antar orang tua, peserta didik, dan guru. Keberkahan dalam kebersamaan antar guru dan karyawan terus berlanjut. Mereka bersama para mantan guru dan karyawan yang pernah mengabdi di TPA,KB dan TK Islam PB Soedirman menikmati hidangan berbagai menu makanan dan minuman di ruang pertemuan TK.
Berikut beberapa aktifitas saat permainan yang berhasil didokumentasikan :