Berbicara tentang Ibu tidak akan pernah habisnya, sulit untuk mengungkapkannya baik dengan kata-kata berupa nada-nada ucapan mapun melalui tulisan. Karena begitu besar dan banyaknya jasa seorang Ibu kepada kita selaku anaknya. Benarlah pepatah yang mengatakan “Kasih Ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah”.
Ibu mengandung kita dengan susah payah. Meski berat pada perutnya, ia tetap beraktiitas. Ia menjaga kita yang dikandungnya, membatasi makan yang tidak sehat agar kita tumbuh sehat. Ia sulit bergerak, serba salah saat tidur, namun dengan cinta kasih Ia mengusap perut tempat kita tumbuh menjadi seorang manusia.
Ketika melahirkan kita, Ibu berjuang melawan sakit pada sekujur tubuhnya. Begitu berat penderitaannya saat berusaha antara hidup dan mati agar kita lahir ke dunia dengan selamat dan sehat. Keadaan di sekelilingnya tidak dihiraukannya, dengan rasa sakit teramat sakit ia hanya fokus memikirkan kita yang sedang bergerak ingin keluar melihat dunia fana ini.
Setelah kita lahir, belum selesai pengerbonan Ibu. Justeru, dengan adanya kita disempingnya beban Ibu semakin bertambah. Ketika malam hari, saat orang sedang asik tidur, kita menangis hingga suara kita membangunkan Ibu yang sedang istirahat melepas lelah setelah seharian mengurusi kita.
Dengan kasih sayang Ibu menggendong dan menyusui kita, bersenandung untuk kita, membacakan ayat-ayat suci, berdoa agar kita terlindung dari gangguan mahluk-mahluk pengganggu. Saat ia makan, Ibu rela meninggalkan makannya demi menenangkan tangis kita. Saat ia makan, istirahat, Ibu rela meninggalkan itu semua untuk membersihakn kotoran pada celana kita.
Sungguh banyak, tidak terhitung, dan sangat besar jasa Ibu kepada kita. Seumur hidup kita tidak bisa membalasnya, apalagi hanya satu hari. Karenanya perayaan hari Ibu sejatinya bukanlah untuk membalas jasa-jasa dan kasih sayang Ibu. Melainkan hanya pengingat bahwa di negeri ini pernah ada dan banyak ibu-ibu yang berjuang untuk kemerdekaan negeri ini sambil berjuang mendidik dan mengasuh anaknya sendiri.
Namun, bukan berarti salah orang yang memaknai hari Ibu adalah momen untuk membahagiakan seorang wanita yang telah melahirkannya ke dunia ini dengan memberikan sesuatu untuknya atau secara bersama mengadakan kegiatan untuk Ibu-Ibu mereka, seperti yang dilakukan KB, TK Islam PB Soedirman.
Pada hari Sabtu, 24 Deember 2019, peserta didik Kelompok Bermain (KB) dan TK Islam PB Soedirman mengadakan kegiatan pentas seni yang dipersembahkan untuk Ibu-ibu mereka. Kegiatan tersebut diselengggarakan 8 hari sebelum hari Ibu dikarenakan pada tanggal 21 Desember sekolah sudah libur.
Namun, meski demikian tidak mengurangi tujuan acara yang bertema “Ibu, Guru dan Sahabatku di Rumah”tersebut. Dan para orang tuapun sangat antusias mengikutinya, terlihat yang hadir bukan hanya para Ibu, para Ayahpun ikut hadir menyaksikan putera-puteri mereka tampil.
Sebelum acara persembahan untuk Ibu, para orang tua mendapatkan siraman ilmu parenting dari Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia yaitu Bapak Danang Sasongko,S.Psi seorang pemerhati masalah anak dan aktif memberikan edukasi kepada orang tua, serta bimbingan kepada anak-anak yang mengalami permasalahan.
Pada acara tersebut hadir juga Ketua Dikdasmen Yasma PB Soedirman Bapak Drs. H. Nur Alam,MA. Beliau juga menyampaikan kata sambutan. Pada sambutannya, beliau menginformasikan kondisi terkini di lingkungan Yasma PB Soedimran yang dalam keadaan baik dan siap menerima pendaftaran peserta didik untuk tahun ajaran 2020-2021.
Pada acara persembahan untuk Ibu, peserta didik KB dan TK Islam PB Soedirman secara bergiliran setiap kelas tampil ke atas panggung mempersembahkan gerak dan lagu bernuansakan Ibu. Selesai semua kelas tampil, mereka berkumpul bersama di atas panggung dengan membawa setangkai bunga mawar diiringi lagu sahdu tentang Ibu yang sesekali juga terdengar suara pembawa acara membacakan puisi tentang Ibu dan perkataan yang membuat para Ibu meneteskan air mata.
Tetesan air mata para Ibu bertambah ketika anak-anak mereka bergerak menuju mereka sambil membawa bunga, lalu memeluk erat tubuh mereka sambil mengucapkan “Ibu…Aku sayang Ibu”.
Demikian itulah sepercik persembahan dari peserta didik KB, TK Ilsam PB Soedirman untuk Ibu yang telah memberikan lautan cinta dan kasih sayangnya.
“Ibu dekapanmu sangat sangat nyaman dibanding semuanya…Ibu, terimakasihku mungkin tidak cukup membalas semua yang telah kau lakukan. Kau selalu ada saat ku benar-benar membutuhkanmu.”