Pada hari Senin, 13 Juli 2020, merupakan hari pertama bersekolah di tahun ajaran 2020-2021. Suasana pada tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bukan hanya suasana, tatacaranya pun sangat berbeda.
Perbedaan yang ada dikarenakan tahun ini negara kita sedang mengalami wabah virus Covid 19. Sejak bulan Maret 2020, virus asal China tersebut telah merubah keadaan di dalam negeri yang kita cintai ini, termasuk pada bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajarnya mengalami perubahan yang sangat signifikan.
Bukan hanya berubah secara kualitatif, secara kuantitatif pun mengalami perubahan. Banyak sekolah yang terkena dampak dari penyebaran virus yang belum ditemukan obatnya itu. Dan tidak sedikit lembaga pendidikan yang terpaksa mentiadakan kegiatan belajar mengajar pada tahun ini dikarenakan sangat minimnya masyarakat yang mendaftar.
Lembaga pendidikan yang masih ada peserta didiknya pun tidak serta merta bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pemerintah telah membuat aturan yang ketat dengan faktor kesehatan dan keselamatan sebagai dasar keputusannya. Peraturan tersebut wajib ditaati oleh semua penyelenggara pendidikan.
Dan sesungguhnya, tanpa aturan pun masyarakat sudah memahami keadaan yang terjadi dan mereka sangat tidak ingin anak-anaknya beraktifitas di luar rumah. Karenanya, pada jelang tahun ajaran mayoritas masyarakat membuat petisi menolak kegiatan belajar mengajar di lakukan di sekolah selama wabah belum berakhir.
Pihak sekolah pun juga sangat memahami keadaan tersebut, terlebih para guru dan tenaga kependidikan adalah warga masyarakat juga yang sama pemahamannya seperti masyarakat umumnya. Mereka ingin diri, keluarga, kolega, peserta didiknya, dan sekolahnya aman dari virus corona.
Sehingga mereka sangat mentaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah maupun oleh Yayasan tempat mereka bernaung. Seperti, Taman Kanak-Kanak (TK) Islam PB Soedirman ini yang sangat mengedepankan kesehatan dan keselamatan untuk para guru, karyawan, dan peserta didiknya.
Karena itu, kegiatan awal tahun ajaran baru di lembaga pendidikan anak usia dini ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya baik suasana maupun tatacaranya. Jika, pada tahun lalu para guru dengan wajah ceria berbaris di pintu gerbang untuk menyambut kehadiran para peserta didik yang mungil-mungil. Pada tahun ini, yang ada di pintu gerbang hanya tempat cuci tangan lengkap dengan sabunnya dan seorang petugas pengecek suhu badan yang menyambut kehadiran para guru dan karyawan.
Jika pada tahun lalu halaman sekolah ramai dengan suara anak-anak yang berlari-larian. Ada yang tertawa, berteriak, hingga ada yang menangis karena baru pertama ke sekolah. Pada tahun ini, yang terdengar di halaman sekolah hanya suara dedaunan yang sesekali bergerak tertiup angin dan suara mesin atau klakson kendaraan yang melaju di Jalan Raya Bogor.
Pada tahun lalu, di dalam dan teras kelas juga ramai suara anak-anak beserta orang tua atau pendaping yang mengantarnya. Pada hari ini, di dalam kelas hanya ada suara ibu guru dan pak guru yang sedang berdiskusi mempersiapkan kegiatan pembelajaran.
Begitu juga dengan aula sekolah. Pada tahun lalu, bangunan yang mirip pendompo itu ramai oleh suara anak-anak dan para guru. Mereka bernyanyi bersama. Bertepuk tangan dengan riang gembira. Bergerak mengikuti irama lagu yang dinyanyikan oleh guru. Dan mereka menggetarkan langit-langit aula dengan lantunan ayat-ayat suci alquran dan doa-doa yang mereka panjatkan kepada sang Mahapencipta.
Tetapi, pada tahun ini. Di aula tanpa dinding itu hanya ada para guru yang menggunakan masker dan pelindung wajah. Mereka duduk berpencar. Pandangan mereka lurus ke arah kamera yang tersambung ke laptop di atas meja. Di dalam laptop tersebut ada wajah-wajah mereka bersama wajah para peserta didik.
Aula itu menjadi saksi dilaksanakannya kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara online menggunakan aplikasi Zoom. Melalui jaringan dunia maya itu Ibu Fricorina Sandrawati,S.Si, M.Pd selaku Kepala Sekolah memperkenalkan para guru yang ada pada tahun ajaran 2020-2021.
Aula itu juga menjadi saksi keceriaan dan semangat para guru dan karyawan menyapa para peserta didik yang jauh dari sekolah. Para guru pun membacakan ayat suci alquran, asmaul husna, dan doa dengan tulus untuk keselamatan dan kesehatan para peserta didik, rekan kerja, pimpinan, serta bangsa dan negara ini.
Acara MPLS yang sangat berbeda dengan tahun sebelumnya itu juga dihadiri oleh Ibu Hj.DR.Triningsih, M.Pd selaku pengawas TK di wilayah binaan 1 Pasar Rebo Jakarta Timur. Namun, kegiatan awal tahun ajaran 2020-2021 walaupun berbeda, tetap masih ada kesamaannya.
Yaitu sama semangat dan keceriaannya, serta sama harapannya. Guru yang berada di sekolah dan peserta didik yang berada di rumah, sama-sama berharap agar wabah ini segera berakhir dan kembali dapat belajar dan bermain bersama di sekolah.